Mengingatmu membuat otakku kolaps. Bukan mati, aku cuma melarat ide malam ini.
Kau benar-benar wajah yang membuat bahagiaku membuncah.
Anehkan? Mungkin iya.
Otakku
tak berhenti berputar layaknya dunia yang tak henti bekerja. Jika bumi
memeluk sendiri porosnya, aku memelukmu dalam tiap derap langkah otakku.
Ada kamu walau nyatanya aku jemu mengharapmu.
Aku ingat,
menatapmu pertama kali. Kilaumu nyaris sempurna. Wajah sederhana dengan
pipi merona. Aku ingat itu. Kau diam bak danau yang tenang dalam pelukan
malam dan aku hanya tercengang mengagumimu diam-diam.
Aku
mungkin terlalu nyeleneh tapi inilah aku yang masih menyimpan segala
tentangmu. Menyimpan namamu dalam rongga hatiku dan tiap sel otakku. Kau
percaya, hingga detik ini aku masih berharap padamu.
Aku
tersenyum riang saat ku tahu kau kembali datang, bukan lagi hanya mampir
dalam mimpi. Walau kau kembali membuaku gila tapi aku bahagia.
Bertahanlah di duniaku. Tetaplah ada untukku dan jiwaku.
Monday, October 6, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 respons:
Post a Comment